Semiologi Saussure

Kalau saya pakai semiologi Saussure, khususnya soal langue dan parole, maka:

Agama sebagai langue, adalah sebuah konsep formal yang disepakati secara sosial. Statusnya, sama dengan Undang-undang formal. Bersifat tertutup dan konvensional. Sedang agama sebagai parole, adalah pengalaman pribadi para pemeluknya dengan agama tersebut. Bersifat personal individual. Tak pernah bisa diobjektivasi.

Jadi pertikaian dan konflik agama, sebenarnya adalah pertarungan antara langue dengan parole. Pertarungan dimensi metafisika dengan dimensi pragmatis dari agama. Pertarungan agama sebagai identitas sosial dengan agama sebagai penghayatan pribadi

Karena itu menurut saya
Jika seseorang sudah mengerti pemetaan seperti ini, maka kadar reaktifnya terhadap agama, baru bisa turun. Tapi itulah yang jadi soal selama ini. Semua, merasa dirinya sudah tahu, hebat, mulia, suci dan seterusnya. Makanya sulit untuk dijembatani. Itu sebabnya akhirnya saya memutuskan untuk melarikan diri. Saya biarkan saja mereka bertengkar sampai mampus. Pusing amat.

Comments