Kolaborasi Nihilisme Nietzsche dan Pragmatisme Amerika lezat.

Dulu,
Saat pertama mengenal Pragamatisme Amerika seperti James, Peirce dan Rorty, saya jengkel. Karena waktu itu saya sedang menggandrungi Idealisme Jerman seperti Hegel dan Kant. Bahkan untuk saya damaikan dengan Nietzsche, Derrida dan Foucalt, tidak bisa. Akhirnya Pragmatisme Amerika saya tinggalkan.
Tapi setelah saya intens menggauli hidup praktis selama beberapa dekade terakhir, justu jadi timbul rasa hormat saya pada Pragmatisme Amerika: “Haha ... ternyata  kalian yang menang”
Dan kini
Justru Nihilisme Nietzsche itu menjadi sandaran filosofis yang kuat bagi sikap pragmatisme saya dalam hidup. Tanpa Nietzsche, sikap pragmatisme  saya dalam keseharian, persis seperti orang beribadah tanpa gelora iman. Landasan heroismenya secara mental, kosong.


Comments