Humor tertinggi adalah, kita terkesan tidak melucu tapi orang malah ketawa dibuatnya. Humor seperti itu tak kan pernah membuat orang jadi eneg. Karena bumbunya tidak ketahuan.
Lalu bagaimana cara menulis humor seperti itu? Jangan sekarang ya
Kemudian lagi jika itu dalam bentuk visual, seperti komik, karikatur, gambar dan video, humor tertinggi dari semua itu adalah, yang tidak menggunakan teks dan narasi. Ini sama dengan sebuah cerpen atau novel horor. Kata-kata horor dan mencekam tidak pernah ditemukan, tapi suasana yang terasa, begitu mencekam. Artinya sensasi humornya terselip dalam suasana dan aksi tokohnya. Bukan dinyatakan secara harfiah
Nah itu ... bagaimana caranya?
Itu sangat tidak mudah. Membutuhkan kecapakan puitis, parodi dan satir. Atau dalam satu kata: kecakapan psikolinguistik
Itu sangat tidak mudah. Membutuhkan kecapakan puitis, parodi dan satir. Atau dalam satu kata: kecakapan psikolinguistik
Jadi intinya,
Jika modal anda menulis lelucon hanya jingkrak-jingkrak tanpa studi dan eksplorasi yang cerdas, lelucon anda tidak akan lucu. Kalau pun sempat lucu, daya sentrumnya tidak meresap. Cita rasanya, tipis. Tak kan sanggup merobek mulut pembaca tanpa diundang.
Jika modal anda menulis lelucon hanya jingkrak-jingkrak tanpa studi dan eksplorasi yang cerdas, lelucon anda tidak akan lucu. Kalau pun sempat lucu, daya sentrumnya tidak meresap. Cita rasanya, tipis. Tak kan sanggup merobek mulut pembaca tanpa diundang.
Sudah ya ...
Comments
Post a Comment