Eksistensialisme
Hasil Pembacaan Topik
Kata eksistensialisme berasal dari kata eksistensi (existency) yang memiliki kata dasar exist. Eksistensi ini berasal dari bahasa latin existere, kata ex berarti keluar dan sitere berarti yang membuat berdiri. Jadi, istilah eksistensi ini berarti berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Secara umum, istilah eksistensialisme adalah manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya itu ada dan segala suatu keberadaannya itu berdasar pada apa yang telah ditentukan oleh dirinya sendiri.
Istilah eksistensi ini hanya dapat diterapkan pada manusia saja, khususnya pada individu yang jelas. Menurut eksistensialisme, hakikat manusia terletak pada eksistensinya dan aktifitasnya masing-masing. Aktifitas manusia merupakan eksistensi dari dirinya, dan hasil aktifitas tersebut merupakan cermin dari hakikat manusia tersebut.
Eksistensialisme adalah aliran dalam filsafat yang lebih menekankan eksistensia, yaitu membuat yang ada dan bersosok jelas bentuknya menjadi mampu berada, dan bagaimana manusia berada (bereksistensi) dalam dunia. Namun ada pendapat lain tentang makna eksistensialisme ini, yaitu eksistensialisme dianggap sebagai aliran filsafat yang menekankan peran manusia bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa berpikir apakah itu benar atau salah.
Kaum esksistensialisme selalu berpandangan bahwa kebenaran bersifat relatif, sehingga setiap individu diberikan kebebasan untuk menentukan sesuatu yang dianggapnya benar. Eksistensialisme ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan beberapa filosof mengenai filsafat-filsafat yang ada sejak masa Yunani hingga modern.
Dimulai dari aliran materialisme, idealisme sampai pada reaksi terhadap dunia dan terutama Eropa Barat yang pada waktu itu mengalami Perang Dunia II. Kesalahan materialisme ini adalah karena materialisme memandang manusia hanya sebagai obyek, sedangkan idealisme memandang manusia sebagai subyek (hanya sebagai kesadaran). Namun eksistensialisme ini memandang manusia sebagai subyek sekaligus sebagai obyek.
Adapun ciri-ciri aliran eksistensialisme ini yaitu :
1) Eksistensialisme ini merupakan protes terhadap rasionalisme dan masyarakat modern, terutama pada idealisme Hegel,
2) Eksistensialisme adalah proses yang beratasnamakan individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan yang konkret,
3) Eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap alam yang tidak mempunyai kepribadian,
4) Eksistensialisme menekankan manusia serta harapannya terhadap dunia, dan
5) Eksistensialisme menekankan eksistensi, pengalaman yang sadar.
Tokoh-tokoh Eksistensialisme, yaitu :
1. Soren Aabye Kiekegaard
Pemikiran Soren Aabye Kiekegaard terhadap Eksistensialisme adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis melainkan dinamis, selalu bekembang dari hal yang mungkin menjadi nyata, dari hal yang dicita-citakan hingga menjadi kenyataan. Sehingga perlu adanya keberanian dalam mewujudkan apa yang dicita-citakan dan apa yang dianggapnya mungkin tersebut.
2. Friedrich Nietzsche
Pemikiran Friedrich Nietzsche terhadap Eksistensialisme adalah manusia yang berekstensi merupakan manusia yang berkeinginan untuk berkuasa, dan untuk menjadi kuasa tersebut diperlukan manusia yang memiliki mental dan berjiwa majikan. Kemampuan ini dapat dicapai dengan penderitaan karena dengan menderita tersebut, manusia akan mampu berpikir aktif dan menemukan dirinya.
3. Karl Jaspers
Eksistensialisme Karl Jaspers ini ditandai dengan pemikiran yang menggunakan pemikiran obyektif, sehingga manusia dengan dirinya sendiri.
4. Martin Heidegger
Pemikiran Martin Heidegger mengenai keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang ada di luar manusia akan dihubungkan dengan manusia itu sendiri, serta benda-benda yang ada di luar manusia akan bermakna jika dihubungkan dengan manusia itu sendiri karena benda tersebut akan selalu digunakan oleh manusia.
Comments
Post a Comment