Bapak Critical Thinking adalah Socrates. Pikiran-pikiran beliau mengenai hal ini direkam sang murid: Plato.
Berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual, yang secara aktif mengonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi, informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan bagi keyakinan dan tindakan.
Dalam bentuk bentuk terbaiknya, critical thinking didasarkan pada nilai-nilai intelektual-universal, yang melampaui kejelasan, akurasi, presisi, konsistensi, relevansi, bukti kuat, alasan yang kokoh, kedalaman, keluasan, dan keadilan.
Berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual, yang secara aktif mengonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi, informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan bagi keyakinan dan tindakan.
Dalam bentuk bentuk terbaiknya, critical thinking didasarkan pada nilai-nilai intelektual-universal, yang melampaui kejelasan, akurasi, presisi, konsistensi, relevansi, bukti kuat, alasan yang kokoh, kedalaman, keluasan, dan keadilan.
Comments
Post a Comment